MY CRAZY DIARY Skip to main content

Posts

Featured post

Life journal: semester 5 being ignorance

     Gue adalah tipikal orang yang emang ga berpengaruh sama Eksternal things pada saat mengambil keputusan, gapernah berfikiran untuk menjatuhkan orang lain bahkan disaat mereka mencoba untuk itu kepada gue, gapernah mencari simpati disaat ada masalah.Ga pernah terpatuh sama doktrin dan dogma yang terbentuk oleh "ahli" yang kental dianut masyarakat. Tapi gue tipikal orang yang berani, bisa jadi pemimpin disaat semua orang pengen jadi penjilat, yang intinya nilai-nilai esensial dalam diri gue yang menjadi life principal adalah menghargai hak utama orang lain dan diri sendiri tanpa mengabaikan kewajiban entah bagaimana berbagai lingkungan sekitar membentuk norma yang ada tapi pada dasarnya gue berfikiran semua itu sama yaitu sekeras apa Eksternal things ini membentuk kepribadian tapi tetap hal-hal esensial menjadi hak individu.       Hak gue untuk membuat arah hidup gue bagaimana, yang kadang hal ini membuat hidup gue dinilai well oleh lingkungan sekitar sebagai sosok yang
Recent posts

Quarantine life was suck and its ridiculously suck

  Finally, I have posted a new update here. There will be many things that I will discuss. First, I just finished my research which represents a major milestone in my life. It feels good to have achieved this, as the research has been my biggest struggle recently, with all the mental and financial challenges. Thankfully I have made it through that difficult period. Of course, I will tell you all about it here. My Perspective and Approach You know I have always been unafraid to openly share my thoughts. I love to discuss ideas with people, observe what is going on around me, and try to understand why things happen the way they do. Sometimes this inquisitive nature becomes an obstacle though, because I tend to overanalyze situations. During my research, I enjoyed learning new information, but the more you read and gain knowledge, the more you realize how much you still do not know. This made me feel stupid sometimes. My professor, who guided me during the research, and I did not alwa

Antara IPK dan Kebodohan

Antara IPK dan Kebodohan Mungkin sampai saat ini masih banyak orang-orang yang berfikiran bahwa IPK itu adalah penentu masa depan, apakah sudut pandang tersebut salah? Mungkin jika dalam beberapa perspektif banyak sekali kekeliruan dalam interprestasi dalam mengartikan tujuan utama dalam berkuliah, apakah itu berhulu uang, ilmu atau bahkan strata? Saya adalah seseorang yang berfikiran bahwa ilmu bukan hanya didapatkan dalam slide powerpoint dosen, mulutnya, ataupun diktat yang mereka wajibkan untuk dibeli. Ya saya juga tentunya tidak memunafikan bahwa hal tersebut adalah bagian dalam sumber keilmuan, namun apakah hal tersebut yang membuat kebanyakan mahasiswa hanya menjadi robot saja karena dibatasi oleh sudut pandang dosen yang harus dicerna entah itu secara mentah ataupun sempurna?. Apakah dalam tulisan ini saya membela seseorang yang membuat pembenaran dengan imitasi yang salah, tentunya saya tidak mendukung orang yang bolos kuliah dengan pembenaran bahwa banyak sosok yang su

Bisakah hidup sekularisme di negeri pancasila?

Bisakah hidup sekularisme di negeri pancasila? .  Sila pertama ketuhanan yang maha esa namun faktanya disini sedikit2 kebijakan yang dibuat sudah menjadi sekular, dimana kepentingan agama dan negara sudah diseparasikan karena agama yang plural di Indonesia, tujuan negara adalah  tujuan masyarakat, sehingga sebagaimana mungkin eksekutif zaman now tidak membuat kebijakan yang mengkotak kotakan, atau yang pas seminar digedung DPR itu kebijakan syariah kasarnya. . Sehingga yang menjadi permasalahan adalah ketika suatu hukum berasaskan suatu agama, kadang setiap agama memiliki nilai masing-masing yang memang sulit untuk digabungkan.Yang menjadi pertanyaan saya, mengapa muslim terbaik menurut penelitian yang saya baca (bisa kalian cari di mbah google) , adalah muslim yang tinggal di negara2 minoritas muslim, yang secara positif bersifat sekular, Karena mereka bukan diatur dengan peraturan yang berdasarkan agama, namun hidup dengan nilai2 yang terkandung dalam agama. .  Se

My minds about LGBT

My minds about LGBT “I stand in my belief, that’s humanity” Note: Setiap gue nulis semaksimal mungkin gue gabaca jurnal yang membahas topik yang sama terlebih dahulu dengan tujuan supaya opini gue gak tergiring, namun setelah gue selesai pasti gue baca litelatur tentang hal yang gue bahas dengan catatan dalam ruang lingkup diluar keilmuan yang memang butuh referensi.           Diawali dengan banyak orang yang menanyakan hal ini kepada gue, untuk membuat percakapan lebih cepat karena gue nyadar bahwa topik ini Cuma menyulut perdebatan kusir so gue Cuma jawab, “Gue ga interest hal begituan...” or ” Sorry gue gak ngikutin soalnya gada tv di kosan ... . Pada intinya diam diam gue juga membaca surat permohonan yang mereka ajukan, yang setelah gue analisa pantes aja ada perbedaan pendapat hakim (reason ini masih berdasarkan persepsi gue) gue anggap Legal Standing yang mereka susun masih tidak memiliki alasan rasional dan beberapa dalil yang mereka ajukan masih berko